Halaman

Kamis, 13 Juni 2013

AKU dan MUSIK SMANSA

   “M

USIK ?, hmm boleh juga,” kata itu tersirat di dalam benakku.  Bisa melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Makale merupakan kebanggaan tersendiri untukku. Aku menumpuk sejumlah harapan dan impian di sekolah ini. Salah satunya bisa berkompeten di bidang akademik maupun non akademik dari bakat yang kumiliki.
                        Soal vocal, ya bolehlah. Tapi ngomongin soal musik, hmm pikir-pikir dulu deh. Aduh, saya tidak pandai di bidang ini. Tidak sampai aku mengubah pendapatku setelah melangkah masuk ke SMANSA.
                        Belajar vokal, tak semudah yang aku bayangkan sebelumnya. Ternyata perlu mempelajari dasar yaitu membaca notasi/not. Setiap keinginan harus ada tekad, good idea!. Ada hasrat untuk ingin pandai bahkan bisa ikut paduan suara SMANSA untuk mengikuti lomba 17-an merupakan tantangan tersendiri bagiku.

Bisa Ikut VG juga bersama mereka ….

                        Pembelajaran yang tak kalah menarik ialah karya cipta lagu SMANSA (LKCL)  merupakan suatu kegiatan tahunan yang diperuntukkan bagi siswa/i  kelas X. Awalnya ku fikir mudah, “hmm hanya membuat lagu apa susahnya?” aku bergumam. Ternyata sangat sulit!. Merangkai kata menjadi syair, kemudian membuat melodi, akord, notasi, hingga partitur benar-benar membuat kepala pusing.  Untunglah dengan usaha yang cukup keras, tercipta sebuah lagu “MERAIH IMPIAN”.


                  





     
Pianika, Recorder, Biola, atau Gitar. Saat disuruh memilih alat, aku memilih alat yang satu ini “GITAR”. Alasan satu-satunya ya karena hanya alat ini yang kumiliki di rumah haha. Namun belajar alat ini tidaklah mudah, apalagi setelah harus berhubungan dengan akord. TIDAK !!!. salah menindis suara jadi beda, hmm  tapi lumayan. Bermodalkan tekad, akhirnya bisa juga kutakhlukkan alat yang satu ini., namun ya tidak sepandai Sungha Jung, idolaku .

                    Tak puas bermain gitar, aku beralih mengenal biola, kemudian mencoba jimbe, dan keyboard. Huh, saya menyerah! Terlalu kaku rasanya jari-jari ini memainkan alat yang tak biasa disentuhnya hhahaha. Tapi, dengan alat yang satu ini, aku bermimpi suatu saat bisa bermain bersamanya, “BIOLA” ..
                       


         Pengembangan diri di SMANSA tak kalah pentingnya. Awalnya cuma iseng ikut pengembangan diri ANGKLUNG, Hahaha ,  tak ada pengalaman untuk menyentuh alat musik tradisional asal Jawa Barat ini. Cara memegang bahkan cara membunyikannya pun sungguh amat asing untuk saya sebagai pemula. Tapi ternyata ada daya tarik untuk saya mencobanya.

                        Menjadi bagian dari mereka pun benar-benar sungguh mengasyikkan. Angklung mengajarkan kekompakan, dan kebersamaan. Tidak ada sifat egois, dan individualisme untuk bisa memainkan alat ini.  So, Angklung sudah menjadi pembelajaran penting untukku dan untukmu yang senang dengan musik.
                        Penghargaan yang kami dapat baik dari sekolah hingga kabupaten (Bupati Toraja), tak lepas dari kekompakan kami para pemain angklung  dan  dukungan dari Pak Daniel selaku Pembina Musik di SMANSA.




ASSASINS” aiihihihii….. Huahaha. Tibalah waktunya. Hari itu Jumat, 3 Mei 2013, XI IPA 6 atau ASSASINS (Association Natural of Six) mengadakan Pensi kelas.  Pensi ini memang udah jadi acara tahunan, baik itu pensi kelas hingga pensi sekolah. Tak mudah mempersiapkan segala sesuatunya. Bahkan waktu diberikan untuk latihan Pensi, kadang kami buang percuma. Yahh begitulah kami. Tapi ternyata masih ada juga rasa kesetiakawanan di antara kami. Itulah tujuan PENSI. Menjalin kekompakan, mempererat kebersamaan, dan berbagi perasaan yang memang seharusnya dirasakan bersama. “Yaiyalah, ASSASINS gitu loh” ungkap sebagian dari mereka.

                        Pensi berjalan lancar. Di luar dugaan kami, Pak Daniel Kendek dan Ibu Syani B. Rantesalu selaku Guru Musik kami puas dengan penampilan kami bahkan 5 penampilan yang diloloskan ke acara pensi sekolah. Wuihh,, senang rasanya!!! . Benar-benar surprise buat kami, ketika mendengar komentar dari kedua Guru Musik kami. Padahal sebelumnya kami meragukan penampilan Pensi kali ini, apalagi mengingat latihan kami yang dipenuhi kenakalan dari kami sendiri yang membuat latihan selalu ricuh dan tak sedikit yang pulang karena merasa jenuh dengan latihan yang tak pernah jadi-jadi.
                        Namun, ternyata tak ada yang perlu disesalkan. PENSI sukses bukan karena satu atau dua orang, tapi karena kekompokan kami semua. Kenakalan, kejahilan, keegoisan sebenarnya hal yang wajar dikalangan remaja, dan itu yang akan membuat kami lebh dewasa. Jiahhaha J
                       
SMANSA memberiku tempat mengenal mereka, baik teman-temanku dan guru-guru kami. MUSIK memberiku kesempatan untuk berkarya dan menggapai harapan yang awalnya ku anggap hanya sebagai penghias tidur (mimpi doang). Hahaha
                        Membentuk grup dengan nama KISALDI (Kilat asal jadi) kemudian berubah nama menjadi SIKAMALI’ dengan anggota-anggotanya ialah Olivia (saya sendiri), Fortuna (XI IPA 7), Kevin (XI IPA 3), Ade (X8), Niels (X3), Elia Eko (XI IPA 1), Julia Alvisa (X5), dan Elsanto (X2). Merupakan kebanggaan tersendiri dengan keikutsertaan grup ini dalam lomba Akustik yang diadakan oleh SMAN 1 Rantepao. Waow, bisa tampil beken diatas panggung layaknya sebuah grup yang lagi naik daun hhaha. Bolehlah, walaupun pada akhirnya tidak mendapat juara, namun itu tak menyurutkan langkah kami untuk tetap melangkah bersama musik. Begitu pun dengan diriku.

                        Satu lagi, hmm dan merupakan impian terbesar aku masuk SMANSA. Ini dia….

                        GBN (Gita Bahana Nusantara), setelah penantian selama 1 tahun, 2013 adalah waktunya. Aku pernah gagal di kabupaten pada tahun 2012, namun itu yang membuatku mengerti arti perjuangan. “Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda” ungkapku. Dan tahun ini, aku kembali melangkah bersama impianku terbang ke Jakarta, dan  bersama paduan suara dan orchestra GBN 2013. Tahap demi tahap perlahan aku lewati, mulai dari seleksi sekolah, kabupaten, hingga provinsi ternyata membuahkan hasil gemilang. Puji Tuhan bisa lolos, huff.. Entah perasaan apa yang kurasa saat namaku disebut sebagai perwakilan suara sopran dari Sulawesi Selatan. Pengen nangis, ketawa, bahkan berteriak namun terhenti melihat senyuman dari teman-teman, kakak-kakak kelas, dan Pak Daniel yang dengan setia mendukung seakan membuatku ikut tersenyum puas.
                        Dan akhirnya,tak ada kata, selain bersyukur kepada Tuhan YME, juga keluarga, Guru Musik kami (Pak Daniel Kendek, dan Ibu Syani), dan teman-teman yang selama ini memberi dukungan, yang tak lepas dari itu juga merupakan doa untukku.
                       
Aku bangga, aku senang berada di sini. Aku dan MUSIK SMANSA, membagi cerita di duniaku…….
                        Majulah, Jayalah, SMANSA !!!! ….. Yehhhhh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar